Free Image Hosting

6/13/2013

Tugas Artikel

Bursa Saham Tenggelam

            Tekanan berat masih menghimpit Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penutupan perdagangan kemarin (11/6) indeks harga saham gabungan (IHSG) terjun bebas akibat aksi jual investor asing. Indeks terkoreksi 167,42 poin (3,50 persen) ke level 4.609,95. Sedangkan indeks gabungan 45 saham terlikuid (LQ45) melorot 28,64 poin (3,64 persen) ke posisi 757,28 poin. Seakan kompak dengan BEI indeks bursa di Thailand dab Filiphina juga ambles hampir 5 persen.
          Head of Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, derasnya tekanan asing dengan total jual bersih (nett sell) Rp 3,98 triliun membuat IHSG terhempas enjauhi target support di kisaran 4.700-4.764. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level terendah di posisi 4.573,29 menjelang pre closing. "Saat ini pelaku pasar semakin tidak nyaman dengan kondisi makroekonomi. Hal ini memicu investor melakukan aksi jual."
          Sepanjang perdagangan, bursa berjalan ramai dengan total frekuensi 211.514 kali transaksi pada volume 6,82 miliar lembar saham senilai Rp 13,49 triliun. Reza menjelaskan, kalau pun volume perdagangan dan nilai total transaksi sempat naik, hal itu lantaran terbantu transaksi crossing ROTI Rp 2,12 triliun dan FAST Rp 1,98 triliun. Adapun saham-saham berkapitalisasi besar justru menghambat laju bursa. Misalnya, TLKM (-4,8 persen), BBRI (-4,3 persen), ASII (-2,9 persen), UNVR (-2,9 persen), dan SMGR (6,1 persen).
          Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menambahkan, sentimen negatif bursa dalam negeri makin parah lantaran wacana kenaikan BBM tak kunjung terealisasi. "Pasar saat ini menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) apakah telah mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) atau tidak. Saat ini sentimen negati BBM dan inflasi makin menekan busa."


Sumber: Jawa Pos:12, Rabu 12 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar